1. Definisi Akuntansi
AICPA dalam Kusnadi dkk (1994 : 4) memberikan pengertian tentang akuntansi adalah:
”Accounting is the art or recording classifying and summarizing in asignificant manner and intern of money ,transaction and events which are in part at least, of a financial character and interpreting the result there of “
Definisi tersebut mengandung arti bahwa akuntansi adalah keterampilan (seni) mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas dengan cara yang tepat(signifikan) dan dinyatakan setidak-tidaknya dengan uang terhadap transaksi dan kejadian – kejadian yang setidak-tidaknya apat diukur dengan uang serta menafsirkan segalah hasilnya.
Sedangkan pengertian akuntasi menurut Paul Grady dalam Kusnadi dkk (1994 : 4) adalah :
“ Accounting is the body of knowledge and function concerned with systematic originating, recording, classifying, interpreting, and supplying of dependable and significant information covering transaction and events which are, in part at least ,of a financial character, required for the management and operation of an antity and for reports, that have to be submitted there on meet fiduciary and other responsibility ”
“Akuntansi merupakan pokok pengetahuan yang berkaitan dengan prosedur yang sistematis dalam pembuktian, pencatatan, pengklasifikasian, penafsiran, dan memasok informasi yang tepat dan dapat dipercaya mengenai transaksi dan kejadian kejadian yang setidak-tidaknya dapat diukur dengan uang yang dibutuhkan oleh pihak menejement dan pelaksanaan kesatuan bisnis beserta laporanya yang harus ada untuk memenuhi keperluan perusahaan dan pertanggung jawabnya ”
Berdasarkan ke dua definisi tersebut diatas, maka dapat dibandingkan definisi akuntansi yang dikemukakan oleh AICPA disatu pihak dan definisi akuntansi yang dikemukakan oleh Paul Grady dipihak lain, dimana definisi akuntansi yang dikemukakan oleh AICPA,
“akuntansi hanya merupakan keterampilan/seni dan tidak dijelaskan hasil dari pengolahan atas transaksi tersebut.” sedangkan definisi akuntansi yang dikemukakan oleh Paul Grady “lebih menekankan pada proses dan prosedur akuntansi itu sendiri sebagai bahan pertanggung-jawaban.”
2. Fungsi Akuntansi
a. Bagi pihak intern
· Perencanaan
· Pengendalian
· Pertanggungjawaban
b. Bagi pihak ekstern
Akuntansi digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan ekonomi bagi pihak yang memerlukan.
3. Pihak-pihak yang berkepentingan
a. Pihak intern
Pemakai pihak intern adalah manajer atau pemimpin, yaitu orang yang bertangung jawab terhadap kegiatan perusahaan untuk membuat perencanaan, menentukan kebijakan untuk masa yang akan datang, mengadakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan yang dikelolanya, dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapainya.
b. Pihak ekstern
· Pemilik perusahaan / investor
Untuk mengetahui posisi keuangan, perkembangan perusahaan, prospek usaha, dan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam mengelola usaha.
· Calon investor
Untuk mengetahui tingkat rentabilitas (kemampuan menghasilkan laba) dan sebagai pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya.
· Kreditor / Calon Kreditor
Untuk dapat mengetahui posisi dan prospek keuangan perusahaan, keadaan likuiditas, dan solvabilitas perusahaan sehingga resiko kredit macet dapat diminimalisir.
· Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk perhitungan pajak.
· Karyawan
Untuk dapat mengetahui prospek perusahaan untuk masa yang akan datang, yang berkaitan langsung dengan kesejahteraannya.
4. Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi merupakan dasar atau petunjuk bagi mereka yang melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi , sehingga wajib ditaati khususnya dalam hal proses penyusunan laporan keuangan. Prinsip akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana data sumber-sumber dan kewajiban ekonomi dicatat sebagai harta dan kewajiban , bagaimana cara mencatatnya , kapan perubahan tersebut dicatat , serta bagaimana mengukurnya dan informasi apa saja yang diungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya.
Menurut Niswonger dan Fess prinsip – prinsip akuntansi yang paling penting dan secara luas digunakan adalah sebagai berikut :
Kesatuan usaha ( Bussines entity )
Perusahaan berjalan ( Going Concern )
Bukti yang obyektif ( Objective evidence )
Unit pengukuran ( unit of measurement )
Periode akuntansi ( Accounting Period )
Penandingan pendapatan dengan beban ( Matching Revenue and expired Cost )
Konsistensi ( Consistency )
Materialitas ( Materiality )
Konsevatisme ( Consevatisme )
5. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, baik didalam maupun dilur perusahaan, megenai posisi keungan dan hasil usaha perusahaan.
6. Isi Laporan Keuangan
1.Neraca (balance sheet)
Adalah laporan keuangan yang disusun secara sistimatis yang menggambarkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban/utang/passiva, dan ekuitas/modal.
Bentuk-bentuk neraca :
1. Bentuk akun / skontro (Account From)
Bentuk ini mempunyai dua sisi , yaitu sisi debit untuk merinci aktiva, dan sisi kredit untuk merinci kewajiban dan ekuitas.
2. Bentuk laporan (Report From)
Dalam bentuk ini aktiva, kewajiban, dan ekuitas disusun berturut-turut dari atas ke bawah.
2.Laporan Laba-Rugi
Adalah laporan keuangan yang memberikan imformasi keberhasilan yang dicapai atau kegagalan yang menimpa suatu perusahaan dalam rangka menjalankan usahanya selama jangka waktu (periode) tertentu, yang dinilai dengan jumlah satuan uang.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari :
Penghasilan ( Income ) , ada dua macam penghasilan yaitu :
- Pendapatan ( revenues ) , yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda , seperti penjualan barang dagangan , penghasilan jasa , pendapatan bunga , pendapatan deviden , royaltis , dan sewa.
- Keuntungan ( Gains ) , yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar , revaluasi sekuritas , kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
Beban ( expense ) , dapat terdiri dari :
- Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa ( yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan , aktiva tetap , yang meliputi misalnya harga pokok penjualan , gaji dan upah , penyusutan.
- Kerugian , yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi , seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir , atau pelepasan aktiva tidak lancar.
Bentu-bentuk Laporan Laba-Rugi :
- Bentuk Single Step, yaitu semua pendapatan digabungkan menjadi satu kelompok dan semua beban digabungkan menjadi satu kelopok, kemudian dua kelompok tersebut diselisihkan.
- Bentuk Multiple Step/Bertahap, yaitu dengan cara memisahkan pendapatan maupun beban kedalam kelompok operasional dan non operasional. Dalam bentuk ini, penyajian bagian pertama adalah rincian pendapatan operasional kemudian bagian kedua rincian beban operasional. Dengan membandingkan dua bagian tersebut diperoleh laba/rugi operasional/usaha pokok. Bagian ketiga adalah rincian pendapatan dan beban non operasional. Hasil (kelompok pertama dan kelompok kedua) digabung dengan hasil kelompok ketiga, diperoleh laba/rugi bersih.
3.Laporan Perubahan Ekuitas
Adalah suatu laporan atau informasi yang menggambarkan perubahan yang terjadi atas ekuitas pada suatu periode. Dalam laporan perubahan ekuitas perlu dituliskan judul laporan, yang memuat nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan tersebut.
7. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntasi Keuangan (SAK) tahun 1996, tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai pengambil keputusan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar